20.4.08

Believe or Not??

UAN da siap?

Jika g lulus, gimana sikap ortu, tmn2, & tetanggamu?
Selain belajar, Qta hrus berdoa.
Kirim pesan ni ke-10 org coz doa 10 org cepat dikabulin.
Jika putus, DEMI TUHAN KAMU G LULUS.
Doa Pelajar se-Indonesia.








Kirim ke 7 nomor berbeda..
Jika SMS ini putus di tanganmu, maka kamu bs gak LULUS...
Ini doa seluruh PELAJAR se-Indonesia
JANGAN DIREMEHIN!!!!

Itulah beberapa pesan pendek yang hangat dibicarakan oleh siswaku. Mereka yang sebentar lagi menghadapi ujian nasional dilema akan pesan pendek tersebut.
Beberapa siswa mem-forward pesan tersebut ke-10 temannya. Mereka percaya akan kekuatan pesan tersebut. Jika tidak meneruskan pesan itu, berarti melanggar perintah. Jika kenyataannya, mereka tidak lulus, mereka akan menyesal sekali karena tidak mengeluarkan pulsa Rp 3000 untuk mem-forward pesan tsb.
Beberapa siswaku yang lain tidak terpengaruh dengan isi pesan tersebut. Mempercayainya berarti mendahului kehendak Tuhan, takdir. Mereka percaya kalau semuanya sudah diatur oleh-Nya. Mem-forward atau tidak bukan indikator yang menentukan mereka lulus..
Siswaku yang lain, lebih memilih menghapus pesan tersebut. Menganggap tidak pernah menerima pesan itu. Jadi, tidak ada beban meneruskan atau tidak pesan tersebut..

Perbedaan perspektif terhadap pesan tersebut sangat wajar. Namun, kebanyakan dari penerima pesan tersebut tidak mau mengambil risiko. Lebih baik meneruskan pesan tersebut ke temannya daripada tidak didoakan tidak lulus UAN. Seandainya aku di posisi mereka, aku pun akan lebih memilih meneruskan pesan tersebut ke-10 nomor berbeda. Cari aman saja, hhe..
UAN setiap tahunnya menjadi momok bagi siswa. Masalah UAN tahun lalu masih segar diingatanku. Beberapa siswa yang tidak lulus mengadakan aksi di jalan untuk mempertimbangkan keputusan pemerintah. Tidak sedikit public figur ikut dalam aksi tersebut. Prihatin kepada pemerintah yang menilai kecerdasan siswa dari tiga mata pelajaran yang diujikan.
Tidak lulus UAN berarti harus menganggur selama setahun agar bisa ikut ujian masuk perguruan tinggi. Karena mengharapkan solusi pemerintah yaitu ujian paket C, tetap tidak mengubah nasib mereka. Yaitu tidak bisa mengikuti ujian masuk perguruan tinggi.
Lagipula siapa yang tidak mau lulus dalam ujian nasional? Semua menginginkan yang terbaik, mengantongi ijazah SMA..
Tidak jarang, beberapa oknum mengambil kesempatan menyikapi kegelisahan siswa. Iming2 memberikan jawaban, tapi siswa harus berkorban, mengeluarkan kocek yang lumayan banyak.. Siswa yang lemah mentalnya pun akan termakan, asal mereka tidak susah2 belajar.
Anomali UAN yang lain adalah mengharapkan jawaban dari tenaga pengajar baik dari guru maupun tentor..
Ketika mengakhiri pertemuan intensif UAN Sabtu lalu, beberapa siswa mendatangiku. Mereka meminta nomor ponselku agar bisa menghubungiku jika mereka kesulitan. Parahnya, ada yang mengharap jawaban dariku.
”meneketehe, dek!!” jawabku. Tak lupa kuinformasikan kalau tentor dikarantina selama ujian berlangsung. Jadi, tidak ada akses untuk menjawab soal ujian mereka.
Kuberharap argumenku bisa membuat mereka berpikir dua atau tiga kali untuk menghubungi kami...

200408
19.45

Tidak ada komentar: