6.5.08

Kasihan!!

“jangan ambil semuanya. Korbankan salah satunya saja,” wejangan salah satu teman penumpangku ke temannya pada suatu siang..

kayaknya nasihat seorang teman penumpang di angkot itu juga sangat pas ditujukan padaku. Aku sadar banyak sekali yang harus kutunaikan saat ini. Tapi aku ragu apakah aku mampu meng-handle semuanya?

Tugas akhirku, baktinews yang siap recording, dan jadwal mengajar super intensif yang sangat menyita waktuku..

Aku harus mengorbankan salah satunya karena aku tidak mampu mengerjakan semuanya..saat ini tugas akhirku sangat menginginkan perhatian. Yah, mungkin dia iri dengan JILC karena waktu dan perhatianku sebagian besar terpusat di sana.

Prihatin juga lihat sikapku. Lebih memilih memperkaya diri dengan materi daripada ilmu.

5.5.08

Hari pertama di bulan kelahiranku

semua instansi meliburkan pekerjanya hari ini, kecuali pusat pertokoan dan tempat kerjaku, yaitu JILC dan baKTI..padahal, di kantor mereka memiliki kalender yang sama dengan instansi lainnya. May 1st, Ascension Day of Jesus Christ, berwarna merah, penanda kalau kantor ‘beristirahat’. Untungnya hari ini aku tidak memiliki kewajiban yang harus kutunaikan di JILC.
Sejak kemarin, aku memang berniat untuk absen lagi dari rutinitas baKTI yang sudah dua bulan kulakoni. Ada hal yang lebih mendesak untuk kuselesaikan. Namun, niatku kayaknya sudah terbaca oleh ka kiko. Kemarin dia memberitahuku kalau kantor tidak libur hari ini.. Padahal, sebagian besar karyawan baKTI nasrani. Dan hari ini adalah harinya umat nasrani.

Seperti biasa pukul 08.30 aku sudah siap berangkat ke baKTI. Sempat kulirik ebho yang masih memeluk guling kesayangannya. Iri melihatnya, bisa bermalas-malasan hari ini. Kumelangkah meninggalkan rumah dan menyadari mungkin hanya aku yang beraktivitas pagi ini. Pagar-pagar tetanggaku masih tertutup rapat, kendaran mereka pun belum keluar dari teras rumah, masih tertidur sama seperti si pemiliknya.
Jalanan begitu sunyi. Hanya beberapa kendaraan yang lalu lalang, termasuk angkot yang kutumpangi.. Toko-toko belum terlihat beraktivitas. Mereka masih memamerkan besi-besi yang berwarna-warni yang bertugas melindunginya dari serangan pencuri. Angkot yang akan membawaku pun tidak begitu sesak oleh penumpang, hanya ada aku dan tiga penumpang lainnya yang memakai jasanya pagi ini.
Pukul 09 lewat aku sudah berada di kantor ini. “selamat pagi!” sapa sekuriti. Kubalas sapaannya plus dengan senyuman manisku. Dengan iseng aku melontarkan pertanyaan, ”nda liburki?”
Menanggapi pertanyaan konyolku dia pun menjawab, ”bisanya itu! Kita’ liatma’ di sini!” kami pun tergelak dengan percakapan singkat itu. Aku melanjutkan langkahku ke maluku room. Kubuka ruangan ini dan sontak hawa sejuk yang ditawarkan oleh alat pendingin menyapaku. Hanya suasana dingin yang menyapaku di ruangan publikasi ini. Belum terdengar sapaan dari pemilik ruangan ini. Tumben K linda, salah satu penghuni maluku room, yang biasanya paling pagi nangkring di sini belum menampakkan batang hidungnya.
Selama 20 menit aku berteman dengan diam dan hawa dingin, k linda pun muncul di balik pintu. ”pagi, icha!” sapanya. ”pagi, kak!”balasku. Menyapa adalah laku yang menjadi kebiasaan di kantor ini. kita bisa merasakan kehangatan dan keramahan dari sang penyapa. Dan darinya pula, kita bisa melanjutkan komunikasi yang lebih lanjut dan membina sosial yang lebih baik.
Seperti biasa k linda yang duluan mengajakku terlibat dalam percakapan. Mengkritik keberadaan kita di kantor di hari libur, mengomentari aktivitas jalanan yang begitu lengangnya pagi ini, dan lain-lain.
Kami pun larut dalam perbincangan yang tidak seperti biasanya. Maklum, orang-orang di sini sangat work holic. Mereka jarang terlibat bercakap begitu lama, kecuali pada saat mereka kumpul di dapur ketika jam makan siang.
Oh iya, aku juga baru tahu bahwa k canu, editor baKTInews, hari ini berulang tahun. Mereka pun mendesak meminta traktiran darinya. Setelah proses pembujukan yang cukup lama, k canu harus mengalah, padahal k canu berencana menggabungkan perayaan hari kelahirannya pada satu acara saja bersama ibu susan dan k linda yang juga berulang tahun di bulan ini.
Selang beberapa waktu kemudian, kami sudah duduk manis di dlam innova. Seperti biasanya, penentuan tempat makan menjadi perdebatan kecil di antara mereka. Aku terserah saja, yang penting gratisan. Hhe.
Ada yang menawarkan tempat di daerah bilangan perintis, panakukang, penghibur, dll. Dan pada akhirnya, mereka pun lari ke tempat biasanya, mall ratu indah. Memilih yang lebih dekat karena mereka sadar masih memiliki banyak kerjaan yang belum terselesaikan. Aneh!!waktu makan siang saja masih sempat memikirkan kerjaan!
Mobil yang membawa kami pun tiba di daerah parkiran mari. Kami pun beranjak masuk ke pusat pertokoan itu. Ramai sekali di sana. Maklum hari ini kan tanggal merah, sebagian masyarakat memilih memusatkan aktivitasnya di mall ini..
Kupikir k canu akan membawa kami ke samudra. Kuikuti langkah mereka yang dipimpin oleh k canu menuju ke pintu utama mall. Dan, aku pun sudah berada di black canyon bersama mereka. ”Mauki makan apa di sini?” tanyaku dalam batin. gambar nasi goreng, spageti, dan makanan berat lainnya menjawab pertanyaanku.
Tempat ini sangat asing bagiku karena baru kali pertama kupijakkan kakiku di sini. Kasihanku deh..bingung mau milih makan dan minum apa karena kupikir kita hanya dapat menikmati suasana dalam aroma kopi di sini. Menu yang terlampir dalam buku pesanan kubaca satu-satu. Hampir semua menu tidak kukenal. Untung mereka disertai oleh visual yang bisa membawaku berimajinasi betapa enaknnya mereka. Setelah khatam dengan buku pesanan, aku pun memilih makanan dan minuman ’pasrah’. Nasi goreng dan air putih. ”icha, kau pesan air putihkah?” tanya k canu dengan logat malukunya. ” iya, kak.” jawabku.. Mereka sempat heran dengan pilihanku. Yah, aku pilih aman saja..kalau pilih yang aneh-aneh, nanti tidak kenyang.

Sambil menunggu pesananku, aku mengedarkan pandanganku ke setiap meja. Aku pun bermain dalam benak serta berusaha menyamankan diri. Cobanya sama ana dragon di sini, suasananya pasti beda...
Nasi goreng tom yam yang kupesan pun kini hadir di hadapanku. Aku menyelam pada rasa pedas asin di setiap bulirnya plus dengan tiga ekor udang goreng. Sesekali kulirik pesanan mereka. Aku tertarik pada minuman k kiko dan k hasna. Nda kutahu apa namanya..

Kayaknya suatu saat aku harus mengajak ana dra9on ke sini..tapi, bayar sendiri nah..hhe


P.S. hepi b’day k canu..terima kasih telah mengenalkan black canyon denganku.