2.12.08

influenza

Untuk kesekian kali aku harus menanggung kiriman virus yang tak kuketahui juga darimana asalnya. Entah mengapa tubuh ini begitu lemah untuk menangkal serangan virus ini. aku mulai menyadari diriku sangat gampang sakit akhir-akhir ini. mulai gampang influenza dan yang pastinya virus ini tidak hanya menyerang organ pernapasanku. Ia akan melanjutkan perjalanannya di organ tubuhku yang lain, seperti kepala dan leher. Kalau aku sudah mendapat virus ini, tubuhku harus siap menahan sakit yang luar biasa mendera kepalaku. Seperti hari ini. aku harus mengalah dengan virus ini. memutuskan tidak beraktivitas di luar rumah dulu. Memilih meringkuk di depan tv menemani kaka ammi mengeloni afif.
Membuatku tidak keluar rumah adalah bentuk negoisasiku dengan virus ini, tapi masih bisa kumaafkan. Namun, mencium bahkan untuk mendekat dengan afif saja adalah kesalahan yang harus virus ini tanggung jika aku sembuh. Sejak influenza dua hari lalu aku dilarang keras mendekat dengan afif. Sangat rentan baginya untuk menanggung virus ini di tubuhnya sementara organ pernafasannya belum sempurna. Ini yang kudapat dari kakakku. Namun, naluri tante (baca: predator) seakan mengkhianati janjiku pada bundanya untuk tidak mendekat. Kucoba mencari perhatian bundanya supaya aku diizinkan untuk menidurkannya di ayunannya. Melihatnya melalui kelambu ayunannya sudah sangat cukup bagiku. Kadang-kadang aku mulai membuka kelambunya dan mendaratkan mukaku ke bagian perutnya.
Intinya sangat susah melepaskan diri dari muka polos afif yang sudah beranjak satu bulan. Ah, aku ingin cepat menghilangkan virus ini dari tubuhku. namun, bagaimana bisa? Bapak, kaka ammi, serta kaka yaya sampai memarahiku karena keras kepalaku tidak ingin menenggak obat. Aku malas memasukkan zat-zat kimia yang diklaim bisa menyembuhkan influenzaku dari tubuhku. aku tidak suka minum obat. Kubiarkan tubuhku merasakan sakit supaya aku bisa lebih menghargai kesehatan.

Tidak ada komentar: